Rabu, 29 April 2020

Contoh Surat Pribadi

Malang, 29 November 2015
Salam kangen.
Apa kabar, Aim?
Aim,
setelah kamu pindah ke Samarinda, kami dengar kamu bersekolah di sekolah bertaraf internasional. Bagaimana rasanya sekolah di sana?


Liburan semester ini, aku dan keluarga berencana berkunjung ke rumah pamanku di Samarinda. Aku akan sangat senang jika dapat bertemu denganmu. Kirimkan alamatmu ke padaku ya.

Sekian dulu, semoga kamu dapat membalas surat ini. Aku tunggu balasanmu.


Sahabatmu,


ttd

Giati



ref:Titik Harsiati dkk, Bahasa Indonesia kls VII

Senin, 20 April 2020

Menulis Karya Ilmiah Sebagai Jalan Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Siswa


                       sumber: www.pexels.com


Menulis adalah salahsatu keterampilan berbahasa yang keempat setelah membaca.

Keterampilan menulis atau kemampuan menulis siswa dapat ditingkatkan salah satunya dengan menulis karya ilmiah atau menulis penelitian.

Karya Ilmiah adalah tulisan atau laporan tertulis, biasanya diterbitkan, yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian suatu masalah oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah atau etika keilmuan yang telah dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.

Data, simpulan, dan informasi yang terkandung dalam karya ilmiah dijadikan acuan (referensi) bagi ilmuan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya untuk topik yang serupa.

Jenis-jenis karya ilmiah antara lain karangan ilmiah, laporan ilmiah atau laporan penelitian, makalah atau paper/artikel, skripsi, tesis, desertasi, dan lain-lain.

Ada yang membedakan antara penelitian dengan laporan. Jadi penelitian berbeda dengan laporan. Tidak sama pengertiannya atau maknanya.

Pada hakikatnya penelitian adalah suatu cara dari sekian cara yang pernah ditempuh dalam mencari kebenaran.

Unsur yang paling menonjol dalam suatu penelitian ilmiah adalah adanya pemecahan masalah.

Layaknya suatu kegiatan ilmiah sebuah penelitian dilaksanakan melalui prosedur kerja terukur, dan formal. 

Secara garis besar, prosedur kerja penelitian dilalui dalam tahapan-tahapan. a.  perencanaan penelitianb. Pelaksanaan penelitian c. Penulisan laporan penelitian.

Pedoman penulisan laporan biasanya bergantung pada pedoman yang dianut oleh lembaga atau institusi dari peneliti itu berada. Baik menyangkut format penulisan maupun sistematikanya. 

Tidak boleh diabaikan dalam penulisan laporan penelitian berbahasa Indonesia. Diantaranya tata tulis bahasa Indonesia yang disempurnakan. Sebab sebuah laporan penelitian adalah bentuk karya tulis yang formal. Dalam tata tulis bahasa Indonesia keformalan dijaga oleh EYD (Ejaan Yang Disempurnakan).

Misalnya penulisan daftar pustaka yang benar menurut EYD, penulisan kutipan dengan kalimat langsung atau tidak langsung, penulisan judul, atau penuturan kalimat efektif, dan lain-lain.

Teknis penulisan yang benar seperti yang dikemukakan di atas sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan tugas peneliti dan pembimbing. Jadi ada baiknya jika peneliti berkonsultasi dengan orang yang ahli bahasa Indonesia untuk penulisan kalimat yang benar ini. Agar maksud yang ingin disampaikan dapat ditulis secara benar dan baik.

Secara keseluruhan isi karya tulis hasil penelitian terdiri atas tiga bagian yakni bagian awal, bagian isi laporan, dan bagian penutup.

Bagian isi laporan jika dirinci terdiri atas beberapa Bab yakni: BAB I, pengajuan masalah, sering juga ditulis bab pendahuluan. BAB II, tinjauan pustaka bisa juga ditulis kajian teori. BAB III, metode penelitian. BAB IV hasil penelitian. BAB V kesimpulan dan saran.

Salah satu kaidah penulisan sebuah karya ilmiah adalah penyusunannya menggunakan bahasa yang mudah dipahami.

Menurut Jujun Suriasumantri (1999:184), ciri-ciri bahasa sebagai media karya ilmiah adalah sebagai berikut. 1. Reproduktif 2. Tidak ambigu 3. Tidak emotif 4. Tidak salah tafsir 5. Istilah keilmuan 6. Denotatif 7. Rasional 8. Kohesif dan koherensif 9. Langsung ke sasaran 10.Kalimat efektif. 

Mengonstruksi atau membuat karya ilmiah merupakan kegiatan yang harus dilakukan agar menghasilkan karya ilmiah yang efektif. Karya ilmiah ini perlu didetailkan langkah-langkahnya agar kamu dapat menggunakannya sebagai pedoman penyusunan karya ilmiah.

Berikut delapan langkah untuk mengontruksi karya ilmiah. 1. Memilih tema tulisan. 2. Menulis dengan kerangka 3. Membuat paragraf pembuka dengan baik. 4. Menuliskan gagasan pokok secara gamblang. 5. Memberikan ilustrasi yang wajar 6. Menggunakan gaya penulisan. 7. Menyimpulkan isi karys ilmiah dengan pernyataan yang kuat. 8. Menyunting. 


Referensi: Yustinah, Produktif berbahasa Indonesia untuk SMK/MAK kelas XI
DR. H. Nana Sudjana dan Drs. H. Ulung Laksamana, Menyusun Karya Tulis Ilmiah Untuk Memperoleh Angka Kredit
Drs. M. Subana, M.Pd. dan Sudrajat, S.Pd. Dasar-Dasar Penulisan Ilmiah

Senin, 06 April 2020

Penuhi Gizi Anda Dengan Empat Sehat Lima Sempurna

Manusia membutuhkan asupan gizi yang seimbang. Termasuk Anda. Anda membutuhkan karbohidrat, protein, vitamin,dan mineral secara proporsional.

Tanpa itu dihawatirkan kesehatan kurang terjaga.

Jadi Anda tidak hanya membutuhkan karbohidrat atau protein saja tapi membutuhkan zat-zat lainnya dengan jumlah yang dibutuhkan tubuh.

Nasi mengandung karbohidrat. Karbohidrat berguna untuk energi atau tenaga.

Protein didapat dari daging, ikan, susu,dan jenis makanan yang lainnya. 

Vitamin dan mineral terdapat pada sayur-sayuran dan buah-buahan. Seratpun dibutuhkan oleh tubuh agar memperlancar pembuangan tiap hari. Serat juga terdapat pada sayur-sayuran dan buah-buahan.

Empat sehat lima sempurna merupakan slogan yang populer dari dulu, agar kita dalam mengkonsumsi makanan diharapkan terdapat semua zat yang dibutuhkan oleh tubuh.

Meski itu slogan tapi sangat bermanfaat sekali bagi tubuh bila dijalankan.

Sehat pertama yaitu mengkonsumsi makanan pokok.

Makanan pokok antara lain nasi, sagu,jagung, kentang, gandum, singkong, umbi- umbian, tepung-tepungan, roti, kedelai, talas, ubi jalar, oat, beras, atau yang lainnya.

Sehat kedua yaitu mengkonsumsi lauk-pauk.Yang termasuk lauk pauk yaitu daging ayam, daging sapi, daging kambing, ikan, bebek, telur, tahu, tempe, kacang-kacangan, oncom, atau yang lainnya.

Sehat ketiga yaitu mengkonsumsi sayur-sayuran. Sayur-sayuran diantaranya sawi, kubis, brokoli, wortel, lobak, kembang kol, kacang panjang, tomat, kangkung, bayam, bayam, bawang, pete, jengkol, paprika, timun, seledri, daun singkong, pare, atau bawang putih.

Sayur-sayuran termasuk jenis makanan yang sehat. Juga berguna mencegah banyak penyakit. Bila diartikan, sayur adalah seluruh jenis tumbuhan yang dapat dimakan, baik yang diambil dari batang, biji, akar, bunga atau bagian lain yang dimanfaatkan untuk diolah menjadi masakan.

Mengkonsumsi sayuran secara rutin dapat membantu pencernaan dan memperlancar BAB setiap hari. Kandungan dalam sayuran yaitu zat gizi yang berfungsi mengatur metabolisme atau proses kerja tubuh. Zat pengatur meliputi air, vitamin, dan mineral.

Sehat yang keempat yaitu mengkonsumsi buah-buahan. Yang termasuk buah-buahan yaitu jeruk, apel, manggis, sirsak, anggur, kelengkeng, alpukat, kiwi, jambu, aprikot, pisang, berry, jeruk bali, ceri, goji, pepaya, strawbery, nanas, mangga, lemon, blueberry, semangka, tomat, pepaya, atau yang lainnya.

Setelah ada nasi atau makanan pokok, lauk-pauk, sayuran dan buah-buahan, disempurnakan oleh susu. Susu yang dikonsumsi bisa susu sapi atau susu kambing atau susu almond atau susu kedelai.

Khusus untuk bayi yaitu ASI.

Jadi tidak sempurna kalau tidak ada susu. Berarti susu juga penting, meski sudah ada lauk-pauk, sebagai salah satu sumber protein. Namun ada zat yang lainya yang dibutuhkan tubuh, yang mungkin tidak terdapat dalam lauk-pauk.

Tidak lupa meminum air putih setelah mengkonsumsi empat sehat lima sempurna. Air putih diminum minimal delapan gelas sehari akan bertambah sehat.

Tak lupa gerak fisik atau olah raga penting dilakukan disamping istirahat yang cukup.

Minggu, 05 April 2020

Virus Corona, Kecil Tapi Bahaya dan Cara Pencegahannya

Akhir Desember tahun 2019 dunia dikejutkan dengan penyakit infeksi saluran pernapasan yang baru. Penyakit ini tiba-tiba menyerang banyak orang di kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. Penderita mengalami panas, batuk, sesak napas. Beberapa diantaranya menunjukkan sakit berat hingga meninggal. Para ilmuan mengidentifikasi mikroorganisme penyebab infeksi adalah virus corona (2019-nCoV). Penyakit dengan gejala yang sama dengan cepat menyebar ke luar kota Wuhan dan bahkan ke luar Cina. Corona virus merupakan nama famili virus yang dapat menyebabkan gangguan saluran pernapasan mulai dari yang ringan hingga berat. virus ini bersifat zoonotik, berasal dari hewan yang disebarkan ke manusia. Virus 2019-nCoV ditularkan melalui partikel percikan ludah berukuran mikro meter yang dikeluarkan melalui saluran pernapasan penderita terinfeksi. Partikel mikron tersebut kemudian terhirup dan masuk ke dalam saluran pernapasan orang yang tertular. Dilansir dari A Handbook of 2019-nCoV Pneumonia Control and Prevention, terdapat lima cara penularan virus corona dari manusia ke manusia lainnya yaitu: 1. Transmisi dari cairan 2. Transmisi dari udara: virus corona bisa menyebar dalam jarak jauh melalui udara. Cara ini sama dengan cara virus flu, SARS, variola, dan norovirus menular dari satu orang ke orang lainnya; 3. Transmisi kontak; 4. Tranmisi dari hewan; 5. Kontak dekat dengan pasien. Penularan dapat dicegah dengan menghindarkan diri dari terekspose 2019-nCoV. Dengan mendasarkan pada cara penularannya, pencegahan dapat dilakukan dengan: 1.Mengkarantina penderita 2.Memakai masker bagi penderita 3.Memakai masker bagi orang yang berisiko tertular 4.Mencuci tangan setelah tersentuh permukaan benda yang diduga tercemar virus 5.Meningkatkan daya tahan tubuh dengan berolahraga, makanan bergizi, menghindari stres, dan istirahat yang cukup. Hingga saat ini belum didapatkan pengobatan antivirus 2019-nCoV. Bagi yang sudah terinfeksi, diberikan terapi supportif sesuai dengan derajat keparahanya. dr Muhammad Amin (Ketua Departemen Kajian Strategis HELP-'Sharia)/mj Referensi: Tabloid Media Umat Edisi 260